News  

Prof. Dr. Razali, M.Pd., Putra Daerah Tanah Pasir, Resmi Dikukuhkan sebagai Guru Besar di Universitas Syiah Kuala

(Foto/ Ist)

Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK) secara resmi mengukuhkan enam akademisi sebagai profesor dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas (SAU) yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, pada Rabu, 26 Februari 2025. Salah satu akademisi yang memperoleh gelar tertinggi dalam dunia pendidikan ini adalah Prof. Dr. Drs. Razali, M.Pd., yang kini menjabat sebagai Guru Besar dalam bidang Kurikulum Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, menyampaikan apresiasi atas bertambahnya jumlah profesor di lingkungan USK yang kini telah mencapai 211 orang. “Pengukuhan ini memiliki makna tersendiri karena keenam profesor yang dikukuhkan hari ini berasal dari fakultas yang sama, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),” tuturnya.

Prof. Razali, yang berasal dari Tanah Pasir, Aceh Utara, lahir pada Desember 1961 dan telah menempuh perjalanan akademik yang panjang. Ia mengawali pendidikan dasarnya di SD Negeri 1 Tanah Pasir sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan guru. Gelar sarjana diperolehnya dari FKIP USK pada tahun 1986, dan sejak tahun 1997, ia aktif mengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di universitas tersebut.

Sebagai seorang akademisi, Prof. Razali menaruh perhatian besar terhadap transformasi kurikulum bahasa di perguruan tinggi. Penelitiannya berfokus pada perumusan strategi efektif guna meningkatkan minat mahasiswa dalam pengembangan keterampilan komunikasi dan literasi. Rektor USK menegaskan bahwa kajian yang dilakukan Prof. Razali memiliki urgensi yang tinggi dalam konteks era digital dan globalisasi, mengingat keterampilan komunikasi menjadi kompetensi esensial yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi.

Penganugerahan gelar profesor kepada Prof. Razali berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 136499/M/07/2024 pada 1 Desember 2024 menandai pencapaian puncak dalam perjalanan akademiknya. Momen ini memiliki makna khusus bagi beliau, mengingat bulan Desember tidak hanya menjadi bulan kelahirannya, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam karier akademiknya.

Sebagai seorang guru besar, Prof. Razali berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi dalam pengembangan kurikulum pembelajaran bahasa dan sastra serta memperkuat perannya dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.