Aceh Utara – Reuni Alumni Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan se-Aceh Sepakat yang digelar pada Selasa, 8 April 2025, di komplek Dayah Subulussalam Al-Waliyyah, Simpang Cibrek, Kabupaten Aceh Utara, berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh kehangatan. Acara ini menjadi momen silaturahmi antargenerasi alumni yang tersebar di berbagai penjuru pantai timur Aceh.
Reuni ini turut dihadiri oleh sosok penting dalam silsilah ulama besar Aceh, Abuya Habibie Waly—cucu dari almarhum Abuya Muda Waly al-Khalidy sekaligus putra dari Abuya Muhibuddin Waly. Kehadiran beliau memberikan makna mendalam bagi para peserta, mengingat kontribusi besar keluarga Waly dalam pengembangan pendidikan Islam di Aceh, khususnya melalui Dayah Darussalam Labuhan Haji.
Dalam tausiyah yang disampaikannya, Abuya Habibie Waly mengangkat biografi dan keteladanan sosok Abuya Muda Waly al-Khalidy. Ia menekankan nilai-nilai keilmuan, kesederhanaan, serta dedikasi yang tinggi terhadap pengembangan syiar Islam di tengah masyarakat. Menurutnya, figur Abuya Muda Waly tidak hanya dikenal sebagai pendiri dan pengasuh Dayah Darussalam, tetapi juga sebagai ulama pembaharu (mujaddid) dalam pendidikan Islam tradisional.
Selain tausiyah, rangkaian kegiatan juga diisi dengan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Abu H. Jamaluddin Rasyid (Abon), pembina Rabithah Alumni Dayah Darussalam (RADAD) Pusat. Doa dipanjatkan khusus untuk Abuya Syekh Muda Waly al-Khalidy dan Abuya H. Jamaluddin Waly.
Ketua RADAD Kota Lhokseumawe–Aceh Utara, Tgk. Abdullah Hamzah, menyampaikan bahwa reuni ini bukan sekadar ajang nostalgia, tetapi juga momentum untuk menghidupkan kembali semangat keilmuan dan pengabdian, sebagaimana yang diwariskan oleh Abuya Muda Waly.
“Dalam kegiatan ini, kita mendengarkan kisah perjalanan hidup Abuya dari berbagai sisi, baik keilmuannya maupun karomahnya. Harapannya, kita mampu meneladani perilaku, ibadah, dan kehidupan beliau, serta memetik hikmah dari perjuangan beliau,” ujar Tgk. Abdullah.
Penyelenggaraan reuni ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak sebagai wujud sinergi lintas generasi dalam menjaga keberlanjutan tradisi keilmuan pesantren di Aceh. Sejumlah ulama, tokoh agama, dan tamu undangan dari berbagai daerah turut hadir dan memberi warna pada acara yang sarat makna ini.