Berita  

Tasmi’ Al-Qur’an MTsN 4 Aceh Utara: Antara Doa, Air Mata, dan Cinta

Peserta Tasmi' Al-Qur'an foto bersama Pembimbing Tahfidz di sela-sela kegiatan, Jum'at, (16/5/2025), (Foto/ Zamanhuri)

Samudera – Di sebuah mushalla sederhana di sudut Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Aceh Utara, suara-suara lembut ayat suci bergema, menembus dinding waktu dan menyusup ke relung hati siapa pun yang hadir. Pada Jumat pagi, 16 Mei 2025, lantunan hafalan Al-Qur’an para siswa dan siswi menggema, membuka kegiatan Tasmi’ Al-Qur’an dengan khidmat.

Tak sekadar ajang pengujian hafalan, kegiatan ini menjelma menjadi panggung haru, tempat cinta orang tua kepada anak dan dedikasi para guru kepada murid bertemu dalam simpul suci.

Puluhan siswa tampil satu per satu, membacakan juz yang telah mereka hafal, Juz 1, 2, 29, dan 30, di hadapan para guru, teman-teman, dan yang paling menyentuh, orang tua mereka. Momen itu seperti mengurai benang-benang ketekunan dan doa yang selama ini dirajut dalam senyap. Ada yang terbata, ada yang lantang, namun semua terasa jujur dan penuh cinta.

Salah satu momen paling menggetarkan hati adalah ketika orang tua diberi kesempatan mengajukan pertanyaan kepada anak-anak mereka. Bukan untuk menguji semata, tapi seolah menjadi simbol bahwa perjuangan selama ini bukan hanya milik sang anak, tetapi juga milik keluarga.

Di antara deretan orang tua, tampak seorang ibu di depan menyimak hafalan sambil berdoa dan menyeka air mata saat putrinya melafazkan ayat-ayat dari Juz 29 dengan suara bergetar namun pasti. Ia menunduk, menahan haru yang akhirnya pecah dalam pelukan usai sang anak menyelesaikan bacaannya. “Saya tidak menyangka dia bisa sampai sejauh ini,” katanya lirih.

Asmayati, S.Pd.I, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan sekaligus Ketua Panitia, menyebut kegiatan ini sebagai cermin dari visi madrasah dalam membentuk karakter berbasis nilai-nilai Al-Qur’an.

“Ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah cermin dari pendidikan ruhani yang kami tanamkan sejak awal. Antusiasme orang tua sungguh mengharukan dan menjadi kekuatan tersendiri bagi anak-anak,” ungkapnya.

Tasmi’ Al-Qur’an ini tidak akan tercapai tanpa peran para pembimbing tahfiz yang senantiasa membersamai siswa dalam setiap huruf dan makhraj. Islamiah, Meutiawati, Amiruddin, Hj. Radhiah, dan Ruwaida Ramadhani, para guru yang tidak hanya mengajar, tapi juga menjadi pengingat sabar dan teladan istiqamah.

“Kami tidak hanya mengejar banyaknya hafalan, tapi juga kelancaran bacaan, ketepatan tajwid, dan keindahan langgam,” tutur salah satu pembimbing, menekankan pentingnya kualitas di balik kuantitas.

Kepala MTsN 4 Aceh Utara, Drs. Muhammad Rusli, M.Pd, membuka Tasmi’ Al-Qur’an, Jum’at, (16/5/2025), (Foto/ Zamanhuri)

Kepala MTsN 4 Aceh Utara, Drs. Muhammad Rusli, M.Pd, menyampaikan apresiasi kepada para siswa, para pembimbing, serta dukungan luar biasa dari orang tua. Ia menegaskan bahwa kegiatan Tasmi’ Al-Qur’an merupakan bagian dari program pembinaan karakter dan spiritual yang terus dikembangkan madrasah.

“Kegiatan ini bukan hanya ajang untuk menunjukkan kemampuan hafalan, tetapi juga sebagai bentuk evaluasi dan motivasi bagi siswa untuk terus mencintai Al-Qur’an. Kami sangat berterima kasih atas keterlibatan aktif orang tua, karena keberhasilan anak juga bergantung pada peran serta keluarga,” ujar Muhammad Rusli.

Kegiatan Tasmi’ Al-Qur’an ini menjadi bagian dari komitmen tahunan MTsN 4 Aceh Utara dalam membentuk generasi Qur’ani yang seimbang antara ilmu dan iman. Ia bukan sekadar program, tetapi gerakan hati, tempat di mana ayat demi ayat dibaca bukan hanya oleh lisan, tapi juga oleh jiwa.

Dan ketika suara terakhir berhenti, yang tertinggal bukan hanya hafalan, tapi jejak cinta dari anak kepada Tuhan, dari guru kepada murid, dan dari orang tua kepada buah hati mereka yang tumbuh dalam cahaya Kalamullah.

Penulis : Zamanhuri