News  

Mimbar Bebas Tika Beut Episode 27: Seruan Kritis atas Luka Batin Akibat Kekerasan Seksual

Foto/ Jihan Fanyra

Lhokseumawe — Komunitas Tika Beut kembali menghadirkan Mimbar Bebas Episode ke-27 dengan tema yang menyentuh isu kemanusiaan yang kian genting: “Kekerasan Seksual, Luka Batin Bagi Generasi Emas”. Acara yang digelar di area terbuka DPR (Di Bawah Pohon Rindang) FUAD IAIN Lhokseumawe pada 25 Juni 2025 ini menghadirkan narasumber utama, Dr. Syarifah Rahmah, M.Ag, dosen UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, yang dikenal vokal dalam isu-isu perlindungan perempuan dan anak.

Dalam orasinya, Bu Syarifah menyampaikan bahwa kekerasan seksual dan pelecehan tidak mengenal tempat, waktu, maupun status sosial. “Pelakunya bisa siapa saja, bahkan orang yang kita kenal dan percaya. Itu sebabnya kita harus peka, jangan menormalisasi perilaku yang merendahkan martabat sesama manusia,” tegasnya.

Yang lebih memprihatinkan, lanjut Bu Syarifah, adalah maraknya kasus inses—hubungan sedarah yang tidak hanya melukai fisik dan psikis korban, tetapi juga merusak tatanan moral masyarakat. Banyak dari kasus tersebut terjadi dalam diam, tersembunyi di balik tembok rumah dan diam-diam dianggap sebagai aib keluarga yang harus ditutup rapat.

Ia mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk lebih peduli dan berani speak up. “Kalau kamu tahu atau melihat ada tanda-tanda kekerasan, jangan diam. Diam hanya akan membuat pelaku semakin leluasa. Kita perlu bergerak bersama, mendukung korban, dan melaporkan pelaku,” seru Bu Syarifah penuh semangat.

Acara ini terbuka untuk umum dan menjadi ruang aman bagi anak muda, mahasiswa, dan komunitas untuk berdiskusi secara terbuka tanpa batas. Dengan semangat “Berpikir Bebas, Berkreativitas Tanpa Batas”, Mimbar Bebas Tika Beut terus konsisten menjadi wadah bagi suara-suara kritis yang ingin membangun peradaban yang lebih beradab.

Penulis : Jihan Fanyra