Boyolali – Jihan Fanyra, mahasiswi UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe asal Aceh Utara, meraih gelar Runner-Up Duta Santri Nasional 2025. Ia menjadi satu-satunya perwakilan dari Aceh yang berhasil menembus lima besar nasional dalam ajang bergengsi tersebut.
Jihan merupakan alumni Dayah Jeumala Amal Lueng Putue, Pidie Jaya. Ia adalah putri bungsu dari pasangan Fauzi dan Yusnaini. Dengan kecerdasan dan semangatnya, Jihan membawa nama Aceh di panggung nasional.
Pemilihan Duta Santri Nasional 2025 diselenggarakan oleh Yayasan Duta Santri Nasional di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, pada 19–25 Oktober 2025. Kegiatan bertema Santri Berdaya, Membangun Moderasi dan Kedaulatan Bangsa itu diikuti peserta dari berbagai provinsi.
Dari ratusan pendaftar, hanya 30 finalis yang lolos ke babak semifinal. Para peserta diuji dalam sesi tanya jawab untuk menilai kemampuan berpikir kritis dan cara menyampaikan gagasan terkait isu keumatan dan kebangsaan. Penampilan Jihan memukau dewan juri hingga ia masuk dalam lima besar nasional.
Pada babak grand final, Jihan mendapat pertanyaan tentang moral bangsa. Ia menjawab dengan tenang dan berwawasan luas, bahwa moral bangsa tumbuh dari akhlak yang diajarkan agama, keteladanan orang tua, dan nilai santri yang menjaga nurani masyarakat.
Selain tampil percaya diri, Jihan juga memperkenalkan gagasan Komunitas Tika Beut, program sosial yang berfokus pada penguatan literasi keagamaan dan komunikasi kreatif di kalangan santri agar dakwah lebih relevan di era digital.
“Saya ingin santri Aceh tidak hanya dikenal karena keteguhan imannya, tapi juga karena kontribusinya dalam membangun moral dan karakter bangsa,” ujar Jihan setelah malam puncak pemilihan.
Keberhasilan Jihan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Aceh, Dayah Jeumala Amal, dan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe. Capaian ini menunjukkan santri Aceh mampu bersaing di tingkat nasional dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
