Atlet Anggar Aceh Utara Sapu Bersih Tiket PORA 2026, KONI: Ini Langkah Mantap Menuju Aceh Jaya

(Foto/ Ist)

Aceh Utara — Satu demi satu kabar baik datang dari arena Pra Pekan Olahraga Aceh (Pra PORA) 2025. Kali ini, sorotan tertuju pada cabang anggar. Sebanyak 23 atlet anggar Aceh Utara memastikan diri melaju ke PORA 2026 di Aceh Jaya, setelah tampil konsisten sepanjang pertandingan yang berlangsung pada 18–23 November 2025 di Gedung Anggar, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Pada hari terakhir, 23 November 2025, pengumuman hasil kelolosan menjadi momen yang paling ditunggu. Ketika seluruh nama atlet Aceh Utara disebut di setiap nomor beregu, suasana riuh tidak bisa dibendung. Tidak ada satu pun nomor yang terlewat, semuanya lolos. Aceh Utara benar-benar menyapu bersih tiket PORA.

Nomor yang diamankan pun lengkap: perorangan dan beregu foil putra, perorangan dan beregu foil putri, perorangan dan beregu epee putra, perorangan dan beregu epee putri, perorangan dan beregu sabre putra, serta perorangan dan beregu sabre putri. Satu paket utuh. Tanpa kecuali.

Di balik keberhasilan besar ini, kerja panjang para pelatih menjadi fondasi penting. Manajer tim anggar Aceh Utara, Zulfikar, ST, mengungkapkan bahwa persiapan menghadapi Pra PORA dilakukan secara intensif.

“Untuk persiapan menghadapi Pra PORA, tim anggar Aceh Utara sudah berlatih intensif selama dua bulan, didampingi oleh tiga pelatih: Fathullah sebagai pelatih sabel/epee, Aldino Perdana Syananta pelatih foil/sabel, serta Marzuki Saputra yang menangani foil sekaligus mekanik,” ujar Zulfikar.

Ia menjelaskan bahwa struktur tim telah dipersiapkan dengan matang. “Setiap regu ada empat orang, kecuali nomor foil beregu putra, kita hanya punya tiga atlet di sana,” katanya. “Namun sejak awal, kami memang menyiapkan tim beregu secara khusus. Strateginya sederhana: kalau regu lolos, peluang meloloskan atlet di nomor perorangan otomatis ikut terbuka, minimal dua orang dari setiap regu.”

Latihan dua bulan tersebut bukan hanya soal teknik, tetapi juga strategi dan pendewasaan mental bertanding. Menurut Zulfikar, fokus utama selama masa persiapan bukan pada kemenangan mutlak, melainkan pada kelolosan dengan posisi aman.

“Kami hanya menyiapkan strategi untuk lolos dengan peringkat yang baik,” katanya. “Setelah lolos, barulah kita bicara soal mempertahankan medali emas di PORA Aceh Jaya nanti.”

Pernyataan ini menegaskan bahwa Pra PORA hanyalah pintu masuk menuju target utama: panggung PORA 2026, tempat Aceh Utara ingin kembali berdiri di podium tertinggi seperti edisi sebelumnya.

Kabar kelolosan 23 atlet anggar ini juga mendapat sambutan hangat dari Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Utara, M. Dahlan Ishak, atau yang akrab disapa Maklan. Ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh atlet dan tim pelatih yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa.

“Ini bukan sekadar keberhasilan atlet, tetapi buah kerja keras semua pihak pelatih, pengurus, hingga dukungan masyarakat. Kami sangat bangga,” kata Maklan.

Ia memastikan bahwa KONI Aceh Utara akan memberikan dukungan penuh untuk mempersiapkan para atlet tampil maksimal pada PORA 2026 di Aceh Jaya.

Dukungan itu terasa penting mengingat anggar kini menjadi salah satu cabang yang paling diandalkan Aceh Utara. Meloloskan atlet di semua nomor adalah modal besar. Namun mempertahankan tradisi emas tetap menjadi pekerjaan rumah yang lebih berat.

Kejuaraan Pra PORA Anggar 2025 menghadirkan 390 atlet dari 15 kabupaten/kota di Aceh, terdiri atas 107 atlet putra dan 215 atlet putri. Mereka bersaing ketat untuk memperebutkan 175 tiket menuju PORA Aceh 2026 yang rencananya berlangsung di Aceh Jaya.