
Aceh Utara – Jumlah korban meninggal akibat banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Utara kembali bertambah. Berdasarkan informasi terbaru dari posko induk Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, hingga Minggu (30/11/2025) total korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia telah mencapai 41 orang.
Pihak posko memperkirakan angka ini berpotensi terus bertambah mengingat masih banyak wilayah yang belum dapat dijangkau tim penyelamat. Tingginya luapan air, akses jalan yang terputus, serta kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi dan pencarian.
Plt. Sekda Aceh Utara, Jamaluddin Usman, menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten bersama seluruh unsur terkait sedang bekerja maksimal untuk membuka akses ke daerah-daerah terisolasi serta melakukan pencarian korban.
“Tadi sudah berangkat tim bersama Basarnas untuk menembus daerah-daerah terisolir seperti Langkahan, Sawang, dan lain sebagainya,” ujar Jamaluddin saat memberikan keterangan di posko induk.
Ia menegaskan bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah memastikan seluruh wilayah terdampak dapat dijangkau secepat mungkin, baik untuk pencarian korban maupun penyaluran bantuan logistik bagi warga yang masih terperangkap banjir.
Jamaluddin juga berharap seluruh unsur pemerintah, relawan, OKP, dan masyarakat dapat terus bersinergi agar proses penanganan bencana ini berjalan lebih efektif.
“Kami berharap dukungan semua pihak agar penanganan ini bisa cepat, tepat, dan menyeluruh. Situasi ini berat, tetapi dengan kerja bersama kita berharap korban tidak terus bertambah,” ujarnya.
Hingga laporan ini diturunkan, tim gabungan masih melakukan penyisiran di sejumlah titik kritis, termasuk kawasan yang diperkirakan menjadi jalur hanyutan arus banjir. Pemerintah meminta masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika mengetahui keberadaan korban atau warga yang membutuhkan pertolongan.
